Minggu, 24 Agustus 2025

Andani Citra - Gairah Pengemis Buta

Aku adalah seorang mahasiswi yang memiliki nafsu seks yang cukup tinggi. Sejak keperawananku hilang di SMA aku selalu ingin melakukannya lagi dan lagi. Kalau dipikir-pikir entah sudah berapa orang yang menikmati tubuhku ini, sudah berapa penis yang pernah masuk ke vaginaku ini, aku juga sangat menikmati nge-seks dengan orang yang belum pernah aku kenal dan namanya pun belum aku tahu seperti para tukang yang pernah aku ceritakan pada kisah terdahulu.

Suatu siang yang panas, kulihat seorang pengemis didepan rumahku sedang berteduh dari teriknya matahari yg panas. saat itu dirumah tidak ada siapapun, ibuku sedang keluar kota, ayahku selalu pulang malam hari, dan si bibi sedang pulang kampung karena saat itu sudah dekat Lebaran. Karena kasihan, aku berjalan kepagar depan dan kubuka pintu pagarnya. kupanggil dia untuk masuk ‘pak, ..pak.., mari masuk sini pak, diluar panas sekali loh..’ dia menoleh kearah suaraku, setelah kuperhatikan, ternyata dia buta. Jadi tambah iba aku padanya. ‘mari pak, aku tuntun masuk ya..’ kutuntun dia untuk masuk kedalam, ‘terima kasih ya nak..’
Perawakannya kurus, kotor dan bau. Dia hanya menggunakan sarung yg udah butut dan baju yg compang-camping, tangannya selalu memegang tongkat kayu dari potongan ranting pohon.
Sesampai didalam, kududukkan dia ruang tamu dan kuambilkan segelas air minum yg dingin, dia cepat-2x meminumnya. Pada saat duduk, posisi kakinya agak terbuka, sekilas kulihat penisnya yg terjulai lemas diantara kedua pahanya, meskipun sedang terkulai lemas tapi kulihat lumayan besar dan panjang juga. Langsung jantungku berdegub sedikit lebih kencang dari biasanya.
Otakku mulai berpikir yg jorok-2x, gimana seandainya kuberikan tubuhku untuk dicicipinya dan aku juga dapat merasakan penisnya. Aku belum pernah merasakan bercinta dengan seorang pengemis tua yg buta, pasti nikmat bila rasanya.
Aku mulai memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan kesempatan itu. Aku iseng-2x bertanya padanya, ‘ Kapan terakhir mandi, pak? Bapak mau mandi disini? nanti setelah mandi aku beri pakaian bekas yg lebih baik, mau kan pak?’,'wah ya mau dong non..tapi apa nggak ngerepotin? ‘ tanyanya ragu. ‘tenang aja
pak, disini nggak ada siapa-2x koq, cuma aku dan bapak di rumah ini. nggak apa-2x, ayo sini aku bantu ya..’ jelasku.
Aku bimbing dia menuju ke kamar mandi tamu, kupeluk dia, dan kubimbing dia, tangannya kuletakkan di bahuku. Secara tak sengaja tangannya tersentuh buah dadaku yg gempal, tanpa BH. kulihat reaksinya, dia diam aja, juga tidak berusaha menjauhkan tangannya yg tersentuh susuku. Sambil berjalan dia bertanya padaku, ‘non ini umur berapa, koq rasanya sudah dewasa?’, ‘aku baru berusia 21 thn, pak. kenapa?’ tanyaku, ‘oh nggak, nggak apa-2x koq’ jawabnya. Aku bertanya lagi, penasaran, ‘ kenapa sih pak, koq tanya gitu? bapak ngomong gitu karena ..susuku gede yahh..’. ‘ I.. iya..’ jawabnya tersipu malu.
Sesampai didalam kamar mandi tamu, aku tutup pintu dari dalam dan berkata ‘saya bantu ya pak, bapak pasti nggak bisa mandi sendiri, kan bapak nggak tahu tempat-2x nya’, ‘tapi.., tapi.., non kan.., ahh.., nggak usah deh, non kan perempuan,..nggak baik non..’ jawabnya gugup karena tidak menyangka aku bakal menawarkan itu. ‘ah, nggak apa-2x pak, anggap aja aku ini cucu bapak yg sedang membantu bapak mandi. lagipula, nggak ada orang lain dirumah ini koq pak.., tenang aja..’ tegas ku. Tanpa menunggu jawabannya lagi, aku bantu dia mencopoti bajunya yg compang-camping, dan sarungnya yg butut. Tubuhnya benar-2x kurus kering, kecuali penisnya yg masih terlihat besar, meskipun agak kotor dan terjulai lemas. maklum, mana ada pengemis punya waktu untuk mandi setiap hari, apalagi mencuci bagian itunya. Dia diam aja, sambil menutupi penisnya, dia menduga-2x apa yg bakal kuperbuat. aku bertanya padanya ‘ kenapa koq ditutupin pak.., malu ama aku yaah..? hihihi..nggak usah malu pak! .., aku udah biasa liat kontol koq paak..’, setelah itu kulepas bajuku sendiri, sambil berdiri didepannya aku meremas-2x susuku dan menggosok-2x kemaluanku dengan bernafsu, sayang dia nggak bisa lihat tubuhku ini, pikirku.
Kupasang shower dan air mengucur dengan lembut ke tubuhnya dan tubuhku, setelah itu kubantu dia menggosok tubuhnya dengan sabun wangi, tubuhnya kelihatan lebih bersih dari tadi, dan baunya juga sudah tidak menyengat lagi. Dengan tidak sabar kugosok penisnya yg masih terjulai lemas itu, dia berkata
‘ah.., ah.. non, yg situ nggak usah non..biar aku sendiri aja..’ katanya malu. ‘nggak apa-2x pak, aku udah biasa koq, bapak nggak perlu malu sama aku, kan udah aku bilang, anggap aja aku ini cucumu yg sedang bantu bapak mandi.’ desakku tambah bernafsu setelah penis itu dalam genggaman tanganku. ‘wah, non
ini baik sekali, gimana caranya aku bisa balas budi baik non, aku nggak punya apa-2x untuk membalas perbuatan non yg mulia ini’ katanya,’balasannya gampang pak, aku pengen bapak memijiti dan menggosoki ..seluruh tubuhku, bapak diam aja, nanti aku kasih sesuatu yg paling enak deh.., kutanggung bapak pasti nggak pernah dapet dimanapun dan kapanpun’ jawabku enteng. ‘baik non, bilang aja bapak harus apa dan gimana’ kelihatannya dia udah tahu apa yg kuingini. dia kelihatannya mulai berpikir yg tidak-tidak.
Kubimbing kedua tangannya ke susu ku dan kuremaskan tangannya ke susu ku yg montok itu, 34B. Dia kaget banget setelah merasakan tangannya meremas suatu gumpalan daging yg padat, kencang dan halus, ‘hhmm.., susu non sungguh besar, sudah lama bapak tidak merasakan ini, hmm..sungguh gempal dan padat, kencang sekali susumu..’, ‘eh, non koq mau berbuat begini padaku? aku kan hanya seorang pengemis kotor, udah tua, buta lagi.., aku.. nggak ngerti non..’ tanyanya bingung. jawabku ‘ah.., bapak nggak usah ragu.., aku memang suka melakukan ini kepada orang yg belum pernah kukenal, aku pengen mencicipi kontol orang-2x kaya’ bapak ini. bapak mau kan melayaniku, aku ingin bapak puaskan nafsuku ini, aku ingin kontol bapak di mulutku, dimemekku..’, jawabku terengah-2x dilanda nafsu yg tambah membara padahal sekarang aku sedang dalam masa subur,jika ada peju yang masuk kedalam vagina ku kemungkinan besar akan terjadi pembuahan,tapi akalku sudah dikuasai nafsu hingga tidak memperdulikan resikonya.
sambil merem melek aku menikmati susuku diremas-remas dan sesekali putingku dicubit atau diplintir olehnya, sementara tangan satunya mulai turun meraba-raba kemaluanku yang berbulu tipis. Tanganku sendiri mengocok-2x penisnya yg masih terjulai lemas, kupikir, wah ini kontol kelihatannya harus pakai extra service baru bisa ngaceng, nih. ‘wah, kontol bapak koq masih lemas sih.., biar kumasukkan mulutku, kujilati dan kuhisap, ya pak..’ dia mandah aja sambil mulutnya terbuka, menanti pengalaman yg mungkin belum pernah dia dapatkan.
sambil tangannya meremas kedua susuku, aku jongkok didepan selangkangannya, ku genggam penisnya yg masih lemas, ku jilati mulai dari kepala penisnya, turun ke buah pelernya, kembali kebatang penisnya, kujilati terus sampai naik kekepala penisnya lagi, lalu kumasukkan penis itu kemulutku yg mungil. Dia
mulai bereaksi, ‘eenngghh..mmhh..’, dia mulai melenguh lemah, senjatanya mulai mengeras, terangsang oleh jilatanku. Masih belum keras, kusedot-sedot sambil ku keluar masukkan dimulutku, kukombinasi dengan menyedot buah pelernya, lama kelamaan benda itu semakin bertambah keras saja. Nah, ini dia, pikirku.’pak, coba kau jilatin susuku pak, cicipi tubuhku ini, nikmati tubuhku yg masih muda ini, kapan lagi bapak bisa menikmati tubuh seorang gadis muda seperti saya ini. jilati pentilku, sedot seluruh susuku. perbuat tubuhku sesukamu, pak’ kataku menahan nafsu.
Sungguh luar biasa, sambil meraba-raba, dia melakukan semuanya. Sungguh gila pikirku, koq bisa aku melakukan ini dengan seorang pengemis tua, buta pula. tapi, memikirkan hal ini membuat ku makin terangsang berat. Dia menjilati putingku dengan nafsu, disedotnya susuku dengan mulutnya yg
kempong krn giginya udah ompong semua. nikmat sekali rasanya, geli banget, ternyata enak juga kalo susu disedot dan dikulum oleh mulut yg ompong, coba kalian rasakan sendiri, deh.
Puncaknya, aku sudah tak tahan lagi, kusuruh dia berbaring telentang dilantai kamar mandi, aku jongkok diatas tubuhnya dan berusaha memasukkan penisnya yg sudah mengeras itu ke lubang vaginaku dari atas. kubimbing penisnya memasuki kemaluanku, aku menduduki senjatanya, dan..’sslluupp..’, benda itu langsung menancap dalam-dalam divaginaku, ‘rasakan nikmatnya ..memekku yg sempit ini.., pak’ ujarku tersendat-sendat menahan kenikmatan yg luar biasa. amblas masuk semua kontolnya ke memekku. ‘nngghh..aakkhh.., aduh sempit sekali memekmu non, sampai sulit masuknya..hhgghh.. adduuhh enaknnyyaa..nnoohh’ ‘Mmmhh..aakkhh..aahh..!!’ aku sendiri berteriak karena penisnya ternyata besar juga untuk vaginaku, benar-benar kunikmati gesekan-gesekan pada dinding kemaluanku.
Tubuhku mulai naik-turun diatas tubuhnya yg telentang itu, penisnya menghujam-hujam keluar masuk vaginaku. tangannya meremas-remas susuku, satunya lagi kadang memegangi bahuku, mengelus tubuhku, menjambak rambut panjangku. Lenguhannya keras sekali, dan parau suaranya ‘hhkk..aahhkk..ahh, enakk sekaalliihh noon..’ serunya.
Aku semakin menikmati persetubuhan lain jenis ini, persetubuhan yang sangat mencolok, lain kalangan, lain status sosial, dan lain usia. Aku tak bisa membayangka bila kedua ortu-ku melihat ini, dikamar mandi, anak gadis satu-satunya, yg semata wayang ini sedang bersetubuh dengan seorang pengemis yg sudah tua,
mungkin aku bisa dibunuh mereka apabila ketahuan.
Aku tak puas menggoyang pantatku, aku mengajaknya ganti posisi, dia diatas, aku dibawah, telentang dengan kedua kakiku terbuka lebar, aku ditindihnya, penisnya tetap keluar masuk dengan nikmatnya. Lidahnya tak henti2nya menjilatiku dan sesampainya dibibir, dia langsung melumat bibirku, lidahku dikulum olehnya lalu dikecupnya bibirku membuatku tidak tahan untuk membalas perlakuannya, aku sudah tidak peduli oleh bau nafasnya yang tidak sedap itu. Sambil disetubuhi aku terlibat permainan mulut dan lidah selama beberapa saat dengannya.
Beberapa saat kemudian, aku ajak ganti posisi lagi, aku menungging seperti anjing sambil berpegangan pada tepi wastafel dan dia menggenjotku dari belakang, persis seperti anjing yg sedang kawin. Nikmat sekali posisi ini, pikirku. Wah, kuat juga nih orang tua pikirku. Baru berpikir begitu, mendadak aku merasakan gejolak luar biasa yg nggak bisa aku tahan, aku mau keluar, eh, ternyata dia juga mulai bergetar tubuhnya, dia melenguh-lenguh lebih cepat, ‘oh..ookkhh..akuuhh maauu.. keluuaarr nnoonnhh..akkuu..nggaakk ttaahhaann..laaggiihh..aakkhh..’, dia berteriak kesetanan dan genjotannya makin bertambah cepat. ‘mmhh..aakkuu juuggaa ppaakk.. mmhh..eeh. eekkhh..’ aku pun mencapai orgasme bersamaan dengannya. aku merasa pejuhnya meluncur deras dalam vaginaku.
Kemaluanku penuh dengan pejuh seorang pengemis tua itu sampai sebagian meleleh keluar karena terlalu banyak yang keluar. Bahkan jumlahnya lebih banyak daripada orang-orang yang pernah menumpahkan pejuhnya didalam vaginaku,bahkan mungkin ini yang paling banyak menurutku.
Setelah itu, kami membersihkan tubuh dari sisa-sisa persetubuhan barusan, dan mengeringkan dengan handuk bersih. dia berkata seraya pamit, ‘terima kasih non.., atas segalanya.., non bener, aku nggak pernah merasakan seperti ini, seumur hidupku akan kukenang peristiwa ini sampai akhir hayatku’. Kemudian dia pun kutuntun keluar dari rumahku yg besar. pikirku, sudah cukup aku menikmati persetubuhan ini. Dia keluar dengan wajah berseri, puas dengan apa yang baru saja dialaminya.
Setelah kejadian tersebut aku menjalani kehidupan seperti biasanya,namun beberapa hari terakhir aku sering mual muntah dan yang keluar hanya lendir bening.
‘huek...huek...hmmmm.....aku kenapa ya...’ tiba2 aku teringat kejadian sebulan yang lalu segera mencari testpack untuk mengetesnya.
‘POSITIF......aku hamil.....’ lirihku dengan suara lemas dan putus asa sambil mengelus dengan lembut perut yang mulai tumbuh janin didalam rahimku ini.

Senin, 18 Agustus 2025

kasih sayang seorang anak



Namaku Indah Arianita Lubis usiaku 45 tahun berasal dari Kota Medan Sumatera Utara, sehari-hari aku bekerja sebagai seorang PNS dikantor milik pemerintah yang mengurusi masalah perpajakan di Jakarta. Selain itu aku juga menjadi seorang ibu rumah tangga. Aku telah menikah dengan seorang pria yang aku puja bernama Tengku Mohammad Toni Syahputra berusia 46 tahun yang juga kakak kelasku semasa kuliah dulu.Suamiku juga berprofesi sebagai PNS hanya saja dia bertugas di instansi yang berbeda denganku yaitu Kementerian Perhubungan. Dari pernikahan aku dengan Toni 22 tahun lalu, kami dikaruniai dua orang anak. Anak pertamaku bernama Tengku Mohammad Haris Apriansyah berusia 20 tahun yang sangat tampan dan gagah dengan postur 184 cm dan berat 78 kg.Sekarang Haris berkuliah disalah satu perguruan tinggi negri di kota Medan, entah mengapa tapi Haris yg memilih untuk mengejar ilmunya disana, mungkin karena supaya dekat dengan keluarga besarku dan Ayahnya. Sedangkan anak keduaku bernama Tengku Miranda Al Hayati berusia 14 tahun, sekarang masih duduk dibangku kelas 2 SMP.Satu hal yg patut aku banggakan, meskipun aku memiliki dua orang anak, dan umurku yg sudah menginjak kepala empat ini aku tetap terlihat cantik dengan postur tubuh 167 cm, berat 62 kg, payudara 36C, rambut panjang lurus sepunggung dan kulit putih bersih serta hidung mancung. Dan itu bukan aku sendiri yg merasa seperti itu, baik suamiku Toni dan beberapa teman kantor bilang “Bu Indah, Ibu Kok Bisa Tetap Cantik Yah, Apa Rahasianya?Indah Arianita LubisSemua tampak baik-baik saja diumurku yang semakin tua ini. Keluargaku yg harmonis, anak - anakku yg sudah besar dan bisa mengejar cita-cita mereka, aku sudah cukup bahagia. Tapi, ada sebuah kejadian dimana semua kebahagiaan ini berubah menjadi petaka, sesuatu yg tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.Petaka itu terjadi saat aku mendapat mutasi kekantor pemerintahan di daerah lain, kota Medan. Kota yang merupakan kampung halamanku dan tempat dimana anak pertamaku Haris mencari ilmu, awalnya aku sedikit ragu untuk menerima tugas itu, tapi setelah aku rundingan dengan Toni, dia pun menyetujui rencana itu asalkan aku tinggal dengan Haris yang bisa menjagaku.Pagi hari aku berangkat dengan sebuah pesawat menuju Medan, sesampainya disana Haris telah menanti kedatanganku. Pelukan erat dari Haris ketika aku berjumpa dengannya, ya memang sudah hampir dua tahun aku tidak bertemu dengan anak pertamaku yg tampan ini. Kami langsung berangkat kerumah sewaan yg telah disiapkan Haris untuk tinggal bersamaku nanti dan Haris harus meninggalkan kost - kostan tercintanya untuk bisa menjaga ibunya.Setelah 1 Jam perjalanan dengan mobil dari bandara, akhirnya kami tiba dirumah itu. Rumahnya lumayan besar, bahkan bisa dibilang lebih dari cukup untuk kami berdua, tapi Haris memaksa untuk tinggal dirumah ini. Katanya “Demi kenyamanan Mama, semua yg ibu butuhkan ada dirumah ini”. Aku pun turun sementara Haris membawakan barang - barangku.“Huff.. Ma, Mama istirahat disini dulu ya, Haris mau ambil barang-barang di kos-kosan” Pamit Haris padaku“Loh.. Loh.. Kamu ini ga cape apa udah jemput Mama langsung pindahan??” Jawabku khawatir“Hahaha, gpp Ma.. lagian Haris udah ga sabar mau tinggal sama Mama” Ucap Haris.Singkat Cerita…Sudah hampir 6 bulan semenjak pertama kali aku tinggal diluar kota dengan anakku Haris. Semua baik-baik saja, Haris memang benar - benar anak yg berbakti. Dia begitu perhatian kepadaku, disela - sela waktu kuliahnya yg padat, dia masih sempat untuk peduli kepada ibunya.Sore itu sepulang kerja, aku ingin segera mandi. Medan memang tak kalah panasnya dengan Jakarta. Oh iya, ada sedikit keanehan dikamar mandi rumahku ini, entah mengapa dua bulan terakhir ini aku selalu merasa ada yg mengintip setiap aku mandi. Mungkin itu cuma perasaanku saja, tapi itu membuatku takut, jangan -jangan ada orang usil yg diam-diam masuk kerumah.Kutanggalkan seluruh pakaianku, “Huff, pantatku sudah tidak semontok waktu aku muda dulu, sudah agak sedikit turun” keluhku sambil memeras pantatku sendiri.


Ya, tubuhku tidak begitu hancur, mungkin karena aku rajin berolahraga sehingga membuat tubuhku tetap kencang, perutku masih terlihat bagus meskipun sudah melahirkan dua anak.Aku pun selesai mandi, tapi astaga aku lupa bawa handuk, karena terlalu bersemangat tuk mandi aku sampai lupa benda sepenting itu. Aku segera mengintip keluar kamar mandi, mengecheck apakah Haris sudah pulang atau belum. Untung Haris belum pulang, aku segera berjalan bugil dan basah menuju kamarku, aduh mudah-mudahan gak ada yg ngeliat.“Ris.. Haris.. Kamu ya??” Teriakku dari depan pintu kamarkuTapi tidak ada seorangpun yg menjawab teriakku, atau mungkin pintu tertutup karena angin. Untuk memastikan aku menuju kepintu depan yg ternyata terkunci. Aku pun menuju kepintu belakang, “Loh kok terkunci gini? perasaan tadi masih kebuka dan belum aku tutup deh” aku jadi semakin khawatirAku telusuri seluruh rumah, mencari apakah ada orang asing yg masuk, tapi ternyata seluruh rumah kosong, aku periksa kekamar Haris kosong juga.Ya mudah-mudahan tidak ada apa-apa. Aku segera kembali menuju kamarku, kubuka handuk yg melilit tubuhku, kuambil sebuah daster dari dalam lemari. Tiba-tiba seseorang mendekap tubuh bugilku dari belakang!!! Aku mencoba berontak, tapi tenaga orang ini sangatlah kuat. Belum sempat aku berteriak, tiba-tiba orang ini langsung melumat habis bibirku, tangan kirinya meremas toket besarku, sedangkan tangan kanannya langsung memasukan jari-jarinya kedalam memekku.Permainan dari orang ini sangat hebat, lidahnya bergerak dengan indah didalam mulutku, dan jarinya yg memainkan pentilku juga memekku begitu lihai, jujur aku mulai terangsang dengan perlakuan ini. Ya semenjak aku tinggal dengan Haris di Medan, selama itu juga aku tidak mendapatkan nafkah batin dari Toni.Perlahan aku beranikan diri untuk membuka mataku, kulihat wajah dari pria besar yg menyerangku dengan samar. Belum sampai seluruh mataku terbuka dan pria itu terlihat dengan jelas, pria itu langsung mendorongku kearah kasur, tubuhku terbanting keras membuat dadaku sesak. Tubuh pria besar itu langsung menindihku, kurasakan dadanya yg ternyata sudah tidak memakai pakaian lagi.“ASTAGA!! HARIS!!! KAMU GILA!!!” teriakku saat tahu pria yg menyerangku ADALAH ANAKKU SENDIRI!!!“ssstttt…” Sambil terus mencumbuku“Haris!! Kamu Gila!! Lepasin Mama!!! HARIS!!” Aku berusaha melepaskan tubuh anakku ini.Mulut Haris langsung melahap pentil toketku, membuat seluruh tubuhku serasa terbakar, dan jarinya yg lincah masuk semakin dalam, tepat menyentuh “G-Spot”-ku, membuat aku merinding.“Eeemm.. Harriiisss… Stop !!” ucapku dengan terbata sambil menahan rasa nikmat ditubuhku“Udah Mama nikmatin aja, Mama emang mau kan?” jawab Haris merayu“Kurang ajar kamu, KAMU ANAK MAMA!!!” Bentakku dengan rasa kecewa kepada Haris“Lalu? Kalau aku anak Mama memang kenapa Ma??” Ucap Haris seakan tidak peduli“Ris, Kamu benar-benar buat Mama kecewa!! kamu anak kesayangan Mama!!” Ucapku dan air mata tak dapat lagi aku bendung, mengalir karena rasa kecewa atas anakku sendiri, Haris anak kesayanganku.Haris langsung berhenti mempermaikan tubuhku, mungkin dia merasa tak tega dengan tangisanku. Dia langsung mencium keningku lalu berkata:“Aku ga akan buat Mama kecewa kok, sekarang coba Mama rasain kontol dari anak yang keluar dari memek Mama sendiri…”“ASTAGA!! HARIISS!! KAMU GI.. aaaahhhhhhh…!!!” belum sempat aku habiskan rasa kagetku, Haris mengejutkanku dengan hal lain, kontol besar Haris masuk memenuhi memekku.“Aaaahhhh… Njrit, memek Mama masih enak!!” umpat Haris sambil menikmati memekku“Eeemmm, Hariiisss.. Aaaahhhhhh… Aaaaa ahhhh…” aku mencoba menahan nikmatnya hantaman dari kontol Haris dimemekku. Antara perasaan marah dan pasrah bercampur menjadi satu.Haris terus mengocokan kontolnya didalam memekku, kontol anakku sendiri masuk memenuhi setiap sudut dari memekku, dan aku menikmati itu!! Semua ini semakin tidak terkendali, semua ini gila!!! Namun, Haris tidak mempedulikan itu, dia terus dengan bersemangat memperkosaku, mendesakan kontolnya kedalam memekku.“Ma… Aaahhh… Keluar Maa…” desah Haris“Kamu Gila!!!!!” Teriakku sambil

menangis“Aaahhh… Aaahhh… Mmmmaaaammmmaaaaa… Aaaahhhhhhh…” Aku merasakan cairan spermanya yang hangat masuk menyerbu ke dalam rahimku, terasa begitu nikmat. Dan tololnya karena sensasi itu, aku pun terpancing dan mendapatkan orgams pertamaku.“Aaaahhhh… eeeeemmmmmm… eee ennnnggggggsssss…” desahku“Ahahahahha, nikmatin Ma!! Mama nikmatin ini kan!!” tawa Haris puas“Kamu gila!!! HARIISSSS!!!!” kembali terpecah tangisku melihat tindakan gila HarisHaris menekan tubuhku dengan tubuh besarnya, menjilati wajahku. Aku mencoba berontak, tapi tangannya dengan kuat menahanku. Dia jilati leherku, naik perlahan kearah telinggaku, lalu berucap..“Sudah lama aku ingin menikmati tubuh Mama seperti ini, aku tidak dapat menahan lagi melihat wajah cantik Mama dan tubuh Mama yang begitu mengiurkan. Hampir setiap sore aku terus mengintip Mama, menikmati tubuh bugil Mama, selama Mama tinggal denganku, selama itu juga aku mencintai Mama, ya benar-benar mencintai Mama bukan sebagai orang yg melahirkanku, tapi…Airmataku semakin deras mengalir karena semua ucapan Haris, mengapa anakku menjadi seperti ini, apa yg telah aku lakukan sehingga anakku tubuh menjadi seorang yang gila seperti ini.Malam semakin larut, kurasakan seluruh tubuhku lemas. Sepanjang sore Haris terus menikmati tubuhku, aku tak dapat lagi berpikir, tak dapat lagi merasa. Yang kubisa rasakan hanyalah kekecewaan yg teramat dalam atas anakku. Dengan susah payah aku bangunkan tubuhku, seluruh tubuhku terasa ngilu, sudah lama aku tidak berhubungan badan dan hari ini hampir setengah hari aku berhubungan dengan Haris.Esoknya aku tidak bisa bekerja, aku habiskan waktukku dirumah mencoba menenangkan diri. Aku belum melihat Haris pagi ini dan mungkin aku tidak akan sanggup bertemu dengannya lagi. Aku bersihkan kasurku tempat dimana dengan brutalnya anakku sendiri memperkosaku, meskipun aku menikmati… ah tidak, apa yg aku pikirkan!!“Hmmmm, kok ngelamun Ma?” suara Haris tiba2 terdengar, membuatku kaget“Ha.. Haris…” aku tak dapat berkata apapun“Mama ingat yg kemarin ya? enak kan Ma? Mama mau lagi ya?” goda Haris sambil menuju kearahku“Kamu kurang ajar, dasar anak durhaka!!! Pergi kamu!!” kuluapkan emosiku“Hahahahha…” Haris tidak peduli dan kembali mendekat.Aku berlari kearah pintu keluar, tapi Haris mengejarku dan menarik tanganku membuatku kehilangan keseimbangan dan jatuh. Haris lalu memeluk tubuhku, menangkatnya keatas kasur. Aku hanya diam saat Haris menangkat dasterku dengan perlahan, aku sudah berusaha melawan, tapi hasilnya pasti akan sama seperti kemarin.Haris terus mendorong kontolnya masuk kedalam memekku, semakin dalam dan dalam. Kali ini aku tak coba melawan, karena itu hanya akan sia-sia. Haris bukanlah anakku yg dulu lagi dan tak ada yg bisa kuperbuat untuk merubah itu. Tubuhku menyatu sempurna dengan tubuh Haris, kubalas setiap cumbuan dan ciumannya.“Eeeeeemmmm… Eeennnggg… Aaaa hhhh…” desahku“Gitu dong Ma, nikmatin aja, Mama bahagia begitu juga dengan aku” ucap Haris senang“Eeemmmmm… Eeemmmm…” aku tidak lagi peduliKontol Haris nikmat tertancap dalam dimemekku, membuat seluruh tubuhku bergetar. Lidahnya liar menjilati leherku, sementara tangannya meremas dan memijat toketku. Semua berasa mencair, kecemasanku pun hilang entah kemana, yg ada sekarang hanyalah aku harus menikmati moment ini. Tiba-tiba Haris mengangkat tubuhku, ditariknya aku kearah meja rias.Wajahku mendadak menjadi merah, ada-ada aja tingkah Haris. Aku kaget dan menjadi malu melihat tubuh bugilku sendiri dari kaca, astaga!! Haris mengendong tubuhku, dijepitnya kedua kakiku dengan kakinya, lalu ditariknya kakinya, membuat memekku yg memerah terlihat dengan jelas dikaca meja rias. Ah! Aku semakin tidak bisa menahan sensasi ini, aku sangat malu, lalu tiba2 Haris mengangkat tubuhku lagi, kali ini..“Eeeeemmmmmmm… aaaa aaahhhhhhh…” Desahku saat kontol Haris masuk menembus memekku, dalam posisi seperti ini kontol Haris benar-benar sangat “berasa” memenuhi memekku.“Eenngg..

Hahaha… EEeeehhhh…” Desah Haris bercampur tawanya.Dengan jelas bisa aku lihat tubuh tuaku sedang dinikmati oleh anakku sendiri dari kaca meja riasku yg lebar. Aku bisa melihat kontolnya yg keluar masuk dari memekku, dan toketku yg besar bergerak naik turun sesuai dengan irama kocokan dari Haris. Wajahku memeras, sensasi luar biasa ini membuat aku kembali terpancing, hasratku kian menjadi dan memanas.Kurasakan memekku semakin tegang dan panas, ya aku akan orgasme. Haris tau itu, semakin ditekannya dalam kontolnya didalam memekku, membuat aku tidak bisa menahan orgasme lagi.“Aaaahhhhh… eeeemmmmm… Aaa ahhhhh…” Desahku panjang mengiringi orgamsku“Eeeeffff… Ennnaakkk Maaaaa…” Desah Haris sambil terus diangkatnya tubuhkuKarena nikmatnya orgamsku, kumendorong tubuh Haris kebelakang, membuatnya tak dapat menjaga keseimbangan. Kami berdua terjatuh kelantai.“Hahahahahahahhahahahahahhaha…” tawa kami bersamaan“Eh? Hahaha Mama…” Haris senang sekali saat melihat aku tertawa“Eemm…” aku tertunduk maluHaris kembali memelukku, kembali dimasukan kontolnya kedalam memekku. “Ugggghhhh…” Begitu nikmatnya kontol anakku sendiri. Kini kami berada dalam posisi doggy.“Aah.. Ahh.. Aahh.. Eeemm…” desahku bersamaan dengan keluar masuknya kontol Haris“Eeeemmmm… Maaaa… Aaahhhh…” desah Haris terlihat begitu menikmati memekku“Uuuff… Ahh.. Ahh…” desahku“Mmmaaaa… aaahh… keeellluuuarrrrr mmmaaaa… aarrrggghhh… eeenn nggggg” tubuh Haris bergetar, kurasakan spermanya menembak dengan cepat masuk kedalam rahimku, hangat.Aku tak dapat menahan tubuhku lagi dengan lututku, aku terjatuh karena sensasi yg begitu nikmat, tubuhku menempel pada lantai, begitu dingin. Lalu tubuh Haris menindihku, kami berdua benar-benar merasa puas.Dua bulan telah berlalu semenjak kejadian hebat itu. Selama dua bulan terakhir ini aku dan Haris bukan lagi seperti ibu dan anak, tapi seperti sepasang suami istri. Aku sudah tidak risih lagi dengan status itu, aku sudah tidak peduli dia anakku atau bukan. Yang jelas sekarang aku menikmati hubungan itu, menikmati kontol Haris dan begitupun sebaliknya Haris yg sangat mencintai lubang tempat dimana dia dilahirkan.Namun sesuatu mulai datang saat memasuki bulan ketiga. Ada hal lain rupanya yang tidak kuperhitungkan. Ya benar, aku positif hamil hasil dari benih Haris anak kandungku sendiri. Selama tiga bulan ini aku melakukan hubungan intim dengan Haris tanpa pengaman sama sekali. Dia selalu mengeluarkan spermanya di dalam rahimku dengan sangat banyak dan kental tanpa pernah bertanya Ibunya dalam masa subur atau tidak.Haris anakku, Mama mencintaimu nak.

TAMAT

Andani Citra - Gairah Pengemis Buta

Aku adalah seorang mahasiswi yang memiliki nafsu seks yang cukup tinggi. Sejak keperawananku hilang di SMA aku selalu ingin melakukannya lag...